8 Jan 2011

mekanisme berjalan

Mekanisme Berjalan.
Berjalan adalah suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh sejumlah mekanisme tubuh dan merupakan hasil dari kerjasama dari berbagai jenis refleks.
Beberapa hal yang terjadi ketika berjalan, yaitu :
1.      Pelvic Rotation
-          Saat kaki melayang, pelvis berputar ke depan.
-          Saat kaki melangkah, pusat gravitasi pindah ke depan.
2.      Pelvic Tilt
-          Pelvis miring kearah bawah, selama periode stance à memendekkan kaki
-          Berfungsi untuk mencegah pusat gravitasi agar tidak terlalu tinggi.
3.      Flexion at the knee
-          Foot Strike à ekstensi penuh pada lutut.
-          Mid Support à mulai fleksi lutut.
-          Befungsi untuk mencegah agar pusat gravitasi tidak turun naik.
4.      Foot and ankle motion
-          Kaki dan pergelangan kaki membantu melancarkanjalur pusat gravitasi padasaat foot strike (heel strike).
5.      Knee Motion
-          Fleksi lutut à toe off.
-          Shock Absorber.
6.      Lateral Movement of the Pelvis
-          Setiap tahap à lateral movement pelvis.
-          Femur aduksi.
-          Tibia sedikit valgus.
SIKLUS BERJALAN
Satu siklus berjalan dimulai dari tumit salah satu kaki mengenai lantai (heel strike) hingga heel strike berikutnya pada kaki yang sama, disebut 100% total siklus berjalan. Titik-titik tertentu dari siklus ini dapat diamati.


·         0 % : heel strike pada permulaan fase berdiri (stance phase) 15% : kaki bagian depan menyentuh lantai, disebut juga foot flat 30% : tumit terangkat dari lantai (heel off)
·         45% : lutut dan panggul menekuk untuk mempercepat kaki kedepan dalam antisipasi fase mengayun (swing phase) disebut knee band
·         60% : jari-jari terangkat dari lantai, akhir dari fase berdiri untuk mengawali fase mengayun, disebut toe off. Pada pertengahan ayunan diperlukan dorsofleksi kaki untuk mencegah jari-jari menyentuh lantai.
·         100% : tumit kaki yang sama kembali menyentuh lantai. Selama total siklus berjalan, fase berdiri meliputi 60% total siklus danfase mengayun 40%.

Fase-fase dari siklus berjalan:
·         0 – 15% : fase heel strike
·         15 – 30% : fase mid stance
·         30 – 45% : fase push off
·         45 – 60% : fase acceleration of the swing leg
Pada akhir dari fase berdiri dari satu kaki dan permulaan fase berdiri kaki lainnya terdapat suatu saat dimana tubuh ditopang oleh kedua tungkai. Fase double support ini berlangsung selama 11% dari siklus. Panjang langkah (stide length) adalah jarak dari satu hell strike ke heel strike berikutnya dari kaki yang sama, rata-rata 156 cm. Step length adalah jarak antara heel strike kaki yang satu dengan kaki lainnya, rata-rata separuh dari jarak stride length. Lebar langkah (stride width) ditentukan dari jarak antara kedua garis tengah kedua kaki, rata-rata 8 lebih kuran 3,5 cm. Sudut kaki (foot angle) adalah sudut yang terbentuk pada saat melangkah dimana sumbu kaki memotong garis arah berjalan, rata-rata 6,7 – 6,8. Lamanya satu siklus jalan adalah lebih dari 1 detik (1,03 lebih kurang 3,5). Jumlah langkah (step) 117/menit, stride 60/menit. Dari angka-angka tersebut diatas bisa terdapat berabagai variasi.


1 komentar: